FEBI News -
Kamis, (16/2) FEBI
UIN Alauddin kedatangan tamu dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Kunjungan tersebut dalam rangka audiensi pelaksanaan tugas dan fungsi
Direktorat Analisis dan Penyelarasan, Kedeputian Bidang Hukum, Advokasi, dan
Pengawasan Regulasi BPIP. Pertemuan tersebut dikemas dalam bentuk rapat
koordinasi Penyelarasan Rancangan Produk Hukum Daerah Berdasarkan Indikator
Nilai Pancasila. Pertemuan
ini dihadiri oleh para pimpinan FEBI UIN Alauddin Makassar serta perwakilam dari BPIP diantaranya Prof.
Dr. H. Agus Moh Najib, S.Ag., M.Ag yg merupakan Direktur Analisis dan
Penyelarasan.
Acara diawali dengan sambutan Dekan FEBI Prof. Dr. H. Abustani
Ilyas, M.Ag sekaligus memperkenalkan profil FEBI UIN Alauddin. Dalam
sambutannya Dekan menyampaikan pentingnya peran BPIP untuk tetap menjaga
eksistensi nilai2 Pancasila yag saat ini mulai tergerus khususnya pada
generasi2 milenial. Sambutan
dilanjutkan oleh Prof. Dr. H. Agus Moh Najib, S.Ag., M.Ag yg merupakan
perwakilan dari BPIP. Sambutannya diawali dengan memperkenalkan BPIP sekaligus
menyampaikan maksud dan tujuan dalam kunjungan ke FEBI.
Dalam sambutannya Direktur Analisis dan Penyelarasan tersebut
menyampaikan bahwa kunjungan tersebut untuk mengajak FEBI UIN Alauddin turut
serta dalam upaya memastikan nilai-nilai Pancasila termuat dalam setiap produk hukum daerah
khususnya produk hukum yang memgatur aspek-aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya beliau menyampaikan
bahwa Pancasila sebagai sumber utama dari segala sumber hukum negara sudah
seharusnya mewarnai setiap produk hukum baik pusat maupun daerah. Oleh karena
itu, setiap pengambil kebijakan harus dapat memahami indikator-indikator dari setiap
sila dalam Pancasila. Di sisi lain, akademisi sebagai salah satu kontrol sosial harus turut
memahami indikator-indikator
tersebut untuk memastikan
kebijakan-kebijakan
pemerintah tidak melenceng
dari indikator tersebut. Dalam akhir sambutannya, Prof. Agus memperkenalkan
salam pancasila yang dicetuskan oleh BPIP.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, beberapa
poin yang menjadi masukan dari FEBI dalam sesi diskusi tersebut antara lain:
- BPIP harus dikuatkan posisinya, hrusnya menjadi lokomotif utama dalam memastikan produk-produk hukum itu mengarah kepada tujuan bernegara
yaitu kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Perlunya BPIP mengupayakan penanaman nilai-nilai Pancasila dari tingkat
dasar.
- Perlunya menerapkan nilai-nilai Pancasila khususnya sila kelima yang saat ini sangat terasa
terabaikannya melihat gempuran tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia
sementara tingkat pengangguran
di Indonesia masih tinggi.
- Perlunya para elit bangsa menjaga konsistensi dalam menjalankan sistem ekonomi yg diusung dalam Pancasila. Dimana saat ini kapitalis yang sangat bertolak belakang dengan ekonomi Pancasila justru menggerogoti sistem ekonomi Indonesia.
Kontributor: Roby Aditiya
Editor: Farid Fajrin