FEBI NEWS

Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama

Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi,  LP2M UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang “Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi, Prof. Dr. Drs. H. Supardin, M.H.I., menyampaikan pentingnya sinergi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan untuk menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Beliau menekankan bahwa moderasi beragama menjadi prinsip utama dalam memadukan ajaran Islam dengan perkembangan sains dan teknologi.

Narasumber pertama, Prof. Dr. H. Arfin Hamid, S.H., M.H. yang merupakan Guru Besar Hukum Islam dan Ekonomi Syariah Universitas Hasanuddin dalam materi “Harmonisasi Islam, Sains dan Teknologi Berbasis Moderasi” yang disampaikannya mengemukakan ide bahwa titik temu antara pemahaman syariah dan konvensional dapat menggunakan pendekatan Al Adatul Muhakkamah.

Selanjutnya Narasumber kedua, Dr. Muhammad Wahyuddin Abdullah, M.Si., Ak. Wakil Dekan I bidan Akademik FEBI tahun 2019-2023 yang juga alumni pertama ToT Moderasi Beragama kerjasama UINAM dengan Kemenag RI, membahas “Kolaborasi Islam dan Teknologi dengan Prinsip Moderasi Beragama”. Dalam pemaparannya dosen Prodi Akuntansi ini mengangkat kembali tentang 4 indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan tradisi kemudian bagaimana konsep moderasi ini digunakan dalam praktik akademik dengan mengangkat beberapa topik yang relevan dengan kondisi saat ini.

Dekan FEBI, serta Dekan FEBI, Dr. Amiruddin K, M.EI turut memberikan pemaparan tentang “Sinergi Islam, Sains dan Teknologi”. Adapun Dr. Rahman Ambo Masse, Lc., M.Ag, Wakil Dekan I FEBI yang bertindak sebagai moderator.

Menurut Dr. Rahman, ada tiga langkah strategis dalam implementasi integrasi ini. “Pertama, kurikulum harus berbasis integrasi keilmuan. Kedua, riset dan inovasi harus berorientasi pada kemanfaatan masyarakat. Ketiga, moderasi dalam pemanfaatan teknologi, khususnya media sosial untuk menyebarkan konten edukatif dan menghindari hoaks,” jelasnya.

FGD yang dihadiri dosen dan mahasiswa FEBI ini bertujuan mempersiapkan civitas akademika menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada prinsip kemaslahatan dan mengakomodasi kearifan lokal. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan cinderamata kepada para narasumber.

Melalui FGD ini, kami berharap dapat memperkuat pemahaman tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam perkembangan sains dan teknologi,” tutup Dr. Amiruddin K.

Kontributor:

Farid Fajrin

Berita Terkait

Strategic Meeting Paves Way for International Student Admissions at FEBI UIN Alauddin

In a significant step toward global academic integration, the Faculty of Economics and Islamic Business (FEBI) of UIN Alauddin Makassar gathered key stakeholders for a strategic meeting focused on international student admissions. The conference, held on Wednesday, January 8, 2025, brought together faculty leadership and international affairs representatives at the

P3ZAWAF UIN Alauddin Tingkatkan Literasi Ekonomi Zakat Melalui Kajian Daring

FEBI News – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar melalui Pusat Pelatihan dan Pengembangan Zakat dan Wakaf (P3ZAWAF) menggelar kajian literasi yang membahas secara mendalam tentang peran zakat dalam pengembangan ekonomi umat. Kajian yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (03/01/2025) ini mengupas berbagai aspek ekonomi zakat sebagai

FEBI Gelar Rapat Closing Meeting AMI 2024, Fokus pada Evaluasi dan Perbaikan Mutu

FEBI News – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) mengadakan rapat penutupan (closing meeting) Audit Mutu Internal (AMI) 2024, Selasa (31/12/2024), di ruang rapat FEBI. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, pimpinan program studi, Komite Penjaminan Mutu (KPM), serta Tim Audit Mutu Universitas. Dalam