Pengendalian kualitas adalah aspek penting dalam manajemen produksi yang bertujuan untuk memastikan produk atau layanan memenuhi standar yang ditetapkan. Salah satu metode yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan tujuh alat statistik dalam pengendalian kualitas, yang pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968
1. Check Sheet (Lembar Periksa)
Lembar periksa adalah alat sederhana yang digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan konsisten. Alat ini membantu dalam mengidentifikasi pola dan tren dalam proses produksi
2. Pareto Diagram
Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Prinsip Pareto menyatakan bahwa 80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab utama[2].
3. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)
Diagram sebab-akibat, juga dikenal sebagai diagram tulang ikan, digunakan untuk mengidentifikasi berbagai penyebab potensial dari suatu masalah. Alat ini membantu tim dalam menemukan akar penyebab masalah[2].
4. Histogram
Histogram adalah representasi grafis dari distribusi data. Alat ini membantu dalam memahami variasi dalam proses dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan
5. Control Chart (Peta Kendali)
Peta kendali digunakan untuk memantau stabilitas proses dari waktu ke waktu. Alat ini membantu dalam mendeteksi variasi yang tidak diinginkan dalam proses produksi
6. Scatter Diagram (Diagram Tebar)
Diagram tebar digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel. Alat ini membantu dalam mengidentifikasi korelasi dan pola yang mungkin ada dalam data
7. Stratification (Stratifikasi)
Stratifikasi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan data menjadi beberapa kelompok yang berbeda. Alat ini membantu dalam menganalisis data dengan lebih mendetail dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
Kesimpulan
Tujuh alat statistik dalam pengendalian kualitas adalah alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi. Dengan menggunakan alat-alat ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas dengan lebih cepat dan tepat.